Laporan Keuangan UMKM

UMKM sebagai salah satu pelaku usaha di Indonesia memiliki peranan yang penting sebagai penggerak perekonomian negara. Dalam suatu kegiatan usaha, laporan keuangan adalah elemen penting yang harus ada. Laporan keuangan tak hanya mempermudah pelaku UMKM dalam memonitor pengeluaran dan pemasukan tetapi juga dapat digunakan untuk menambah modal.

Saat usaha UMKM semakin berkembang, maka modal menjadi sangat dibutuhkan untuk memperluas usaha. Namun, ciri UMKM yang umumnya belum memiliki laporan keuangan yang rinci dapat menjadi masalah yang menghambat. Hal ini mungkin karena pihak bank yang akan memberikan pinjaman modal umumnya menggunakan laporan keuangan sebagai referensi atau bahan pertimbangan. Jika mereka tidak memiliki laporan keuangan yang terdokumentasi, maka bisa saja pihak bank tidak memberikan bantuan dana.

Karena itulah UMKM walaupun asetnya sedikit, tetapi melakukan pencatatan dengan rapi dan berkala serta membuat laporan keuangan UMKM sangatlah penting. Terlebih karena umumnya aset UMKM masih tercampur antara aset usaha dan aset pribadi.

Fungsi Laporan Keuangan

Laporan keuangan dalam suatu perusahaan dan kegiatan usaha memegang peranan yang sangat penting dan memiliki pengaruh yang sangat besar dalam pengambilan suatu keputusan yang berkaitan dengan dana perusahaan. Laporan keuangan adalah perwakilan dari pengelolaan dana yang dilakukan oleh perusahaan.

Pengelolaan dana adalah faktor yang menyebabkan keberhasilan maupun kegagalan dari suatu usaha. Karena itulah proses pengelolaan dana sangat penting dan harus menjadi perhatian khusus. Pengelolaan dana akan menjadi lebih transparan dengan batas-batas yang jelas apabila di wujudkan dalam bentuk laporan keuangan. Beberapa fungsi laporan keuangan adalah sebagai berikut.

  1. Informasi kinerja perusahaan

Laporan keuangan memiliki peranan yang sangat penting dalam mengukur kinerja serta perkembangan perusahaan. Hal ini karena laporan keuangan mencakup keuntungan atau laba dan rugi yang diperoleh perusahaan. Laba dan rugi yang diperoleh tersebut merupakan cerminan dari kinerja perusahaan serta perkembangan yang telah dicapai.

Data tentang laba dan rugi dalam laporan keuangan juga dapat digunakan untuk melakukan evaluasi terhadap kinerja perusahaan. Melalui laporan keuangan, pelaku usaha akan mengetahui tentang apa saja yang kurang dari perusahaan sehingga dapat mengambil keputusan untuk langkah usaha selanjutnya.

  1. Informasi posisi dana perusahaan

Laporan keuangan akan menghasilkan neraca yang dapat mencerminkan penggunaan dana perusahaan yang berupa aset serta sumber perolehan dana yang berasal dari utang dan ekuitas. Neraca mampu memberikan gambaran posisi keuangan perusahaan pada tanggal tertentu sehingga sangat penting.

Dari informasi keuangan yang terdapat di neraca, perusahaan dan pihak lain dapat mengetahui aset yang dimiliki perusahaan mendapatkan pendanaannya dari utang atau dari ekuitas karena perusahaan yang komposisi utangnya sangat besar memiliki resiko yang tinggi karena memiliki tanggungan bunga utang yang besar.

  1. Informasi pajak

Setiap jenis usaha harus memenuhi aturan dengan cara membayar pajak. Pembayaran pajak umumnya dihitung berdasarkan pendapatan sehingga adanya laporan keuangan akan membuat perhitungan pajak yang harus dibayar dapat dilakukan dengan tepat dan akurat.

Selain dapat memberikan informasi di atas, laporan keuangan juga dapat memberikan informasi perubahan modal pemilik, penerimaan dan pengeluaran kas dan perencanaan kegiatan sehingga sangat penting bagi suatu perusahaan untuk memiliki laporan keuangan seperti UMKM dalam OK OCE.

Cara Menyusun Laporan Keuangan

  1. Mengumpulkan dan mencatat bukti transaksi

Sebelum melakukan pembukuan atau menyusun laporan keuangan, hal pertama yang harus dilakukan adalah mengumpulkan data-data transaksi yang telah dilakukan selama periode tertentu. Data yang dikumpulkan harus mencakup transaksi debit dan transaksi kredit. Dengan kata lain, data transaksi tersebut adalah data pengeluaran dan pemasukan dari kegiatan usaha.

Pengumpulan data tersebut diperlukan untuk proses identifikasi, yaitu proses yang dibutuhkan untuk memisahkan antara nota dan kuitansi. Setelah memilah dan memisahkan antara nota dan kuitansi, bukti transaksi yang lain juga diperlukan untuk memudahkan dalam menyusun data-data pada jurnal umum yang dibuat sebelum masuk ke buku besar.

  1. Meringkas laporan keuangan

Cara kedua yang dapat dilakukan dalam siklus akuntansi atau pembukuan adalah dengan melakukan ringkasan data-data agar lebih mudah melakukan pendataan. Membuat ringkasan akan mempermudah Anda dalam menganalisis data yang ada dalam bukti transaksi yang telah dimasukkan ke dalam buku besar yang akan dibuatkan neraca saldo.

Data yang dimasukkan ke dalam neraca saldo adalah data yang berasal dari dari buku besar. Tahap ini penting untuk mengumpulkan fakta, penyelarasan serta menggunakan hasil dari data keuangan perusahaan yang sudah ada. Tahap ini akan membuat Anda melihat keuntungan dan kerugian dari bisnis yang sedang dijalankan.

  1. Menyusun laporan keuangan

Setelah kedua tahapan di atas dilakukan, proses selanjutnya yang harus dilakukan dalam membuat laporan keuangan UMKM gerakan OK OCE adalah menyusun laporan keuangan atau financial report yang menjadi inti atau tujuan utama dari semua siklus akuntansi yang telah dilakukan.