Jenis-Jenis Baju Adat Minahasa Pria dan Wanita

Minahasa secara etimologi yaitu berasal dari Mina – Esa ( Minaesa) ataupun Maesa. Arti dari Maesa ini yaitujadi satu atau menyatukan. Ini dimaksudkan sebagai harapan untuk menyatukan berbagai kelompok sub etnik yang ada di Minahasa. Kelompok sub etnik tersebut diantranya adalah Tontemboan, Tombulu, Tonsea,tondano, Tonsawang, ponosakan pesan serta bantik.

Minahasa juga dikenal memiliki banyak sekali kebudayaan. Diantaranya berupa tarian tradisional, nyanyian,rumah adat dan juga baju adat. Pada jaman dulu pakaian adat yang dipakai oleh orang Minahasa berupa baju sejenis dengan kebaya dan dinamakan dengan pakaian kulit kayu . Tetapi ada juga yang menggunakan blus ataupun gaun pasalongan rinegetan. Baju ini berbahan tenunan bentenan. Dan untuk pakaian yang dipakai oleh pria dinamakan dengan baju karai. Baju karai adalah baju yang tanpa menggunakan lengan berbentuk lurus serta mempunyai warna hitam. Bajau karai ini terbuat dari ijuk, sedangkan untuk bawahannya menggunakan celana pendek atau bisa juga menggunakan celana panjang yang nirip dengan piyama.

Namun seiring dengan perkembangan zaman, baju karai banyak mendapat pengaruh dari negara lain yaitu Cina dan Eropa. Untuk pengaruh dari Eropa bisa dilihat dari bentuk baju kebayanya yang berlengan panjang, untuk bawahannya menggunakan rok yang bervariasi yang digunakan oleh wanita. Sedangkan baju pria yang mendapat pengaruh dari Eropa terlihat dari baju lengan panjang yang mengalami perubahan model menjadi jas tutup dari kain blacu berwarna putih, dan untuk bawahannya menggunakan celana panjang.

Sementara itu untuk pengaruh yang datang dari Cina terhadap baju adat ini terlihat dari baju yang dipakai oleh wanita berupa kebaya yang berwarna putih dengan bawahannya berupa kain batik bermotif burung serta bunga-bungaan. Untuk busana pria, pengaruh dari budaya cina tidak terlalu kelihatan

Table of Contents

Pakaian Adat Pria Minahasa

Pixabay.com

Baju adat yang dipakai oleh pria Minahasa berupa baniang. Baniang yaitu kemeja berlengan panjang yang menggunakan kerah ataupun tidak menggunakan kerah dengan hiasan saku yang ada di bagian sebelah kiri dan kanan serta berada di bagian atas sebelah kiri kemeja. Untuk hiasan yang dipakai dalam baju adat ini yaitu menggunakan sulaman dengan motif padi, kelapa dan ular naga  yang ada di bagian bawah lengan serta berada di bagian depan kemeja.

Dalam pemakaiannya baniang dipadukan dengan menggunakan bawahan berupa celana hitam yang polos tanpa menggunakan hiasan. Celana hitam tersebut panjangnya sampai sebatas tumit. Model celana ini juga melebar pada bagian bawah, sehingga semakin kebawah semakin lebar. Untuk aksesoris yang digunakan yaitu ikat pinggang yang terbuat dari kulit ular patola. Ikat pinggang ini berbentuk mahkota di bagian depan.

Pakaian Adat Wanita Minahasa

Untuk baju adat yang dipakai oleh wanita ynag ada di Minahasa dinamakan karai Momo, tetapi ada juga yang menyebut dengan wuyang. Baju adat ini berupa kebaya  lengan panjang yang berwarna putih. Pada bagian bawah baju ini membentuk lipatan. Lipatan ini mirip dengan ikan duyung yang agak melebar pada bagian bawahnya. Baju adat yang dipakai oleh wanita Minahasa ini juga dihiasi dengan menggunakan sulaman suji ber yang berbentuk bunga padi serta bunga kelapa. Sulaman ini terletak pada bagian dada yang ada di sebelah kiri serta kembang kaca piring dan bunga melati yang memiliki bau harum.

Agar baju adat ini ketika dipakai terlihat cantik dan menarik maka mereka menambahkan sanggul atau bentuk konde. Selain itu ditambahkan pula mahkota ( kronci ), kalung leher ( kelana ), kalung mutiara ( simban ), anting dan gelang. Perlu kita ketahui bahwa dalam adat Minahasa ini konde yang menggunakan 9 bunga manduru putih dinamakan konde lumalundung. Dan untuk konde yang memakai 5 tangkai kembang goyang dinamakan juga dengan konde pinkan.

Pakaian Adat Minahasa Bajang

Pixabay.com

Seperti kita ketahui bersama bahwa suku Minahasa juga mempunyai baju adat yang menjadi ciri khas daerahnya. Suku Minahasa ini juga diketahui memiliki peradaban yang lebih maju dibandingkan dengan suku lainnya. Ini terlihat dari pengetahuan serta keterampilan masyarakatnya dalam memintal kapas diproses menjadi kain yang bisa dipakai sehari-hari menjadi lebih nyaman. Baju adat inilah yang dinamakan dengan bajang.

Baju adat bajang ini terdiri dari atasan dan bawahan. Untuk baju adat yang dipakai oleh perempuan minahasa ini berupa kebaya serta untuk bawahannya menggunakan kain yang dinamakan dengan yapon. Yapon ini mempunyai warna yang bervariasi, tetapi biasanya untuk pemakaian nya disesuaikan dengan warna atasannya. Sedangkan untuk melengkapi tampilan dari baju adat ini menggunakan aksesoris antara lain sanggul rambut, leher, lengan serta telinga.

Tak ketinggalan pula baju yang dipakai oleh pria Minahasa ini menggunakan kemeja untuk atasan, serta yang dipakai sebagai bawahannya menggunakan sarung. Sebagai pelengkap baju adat pria ini dilengkapi dengan menggunakan dasi dan dester atau penutup kepala. Penutup kepala ini mempunyai bentuk segitiga.

Itulah beberapa baju adat Minahasa yang dapat dijadikan informasi untuk kita semua. Diharapkan kita tidak hanya menerima informasi tersebut, tetapi harus selalu menjaga kelestarian kebudayaan agar tidak punah. Salah satunya bisa dengan memperkenalkan ciri khas baju adat minahasa yang kamu terapkan pada desain jersey yang dicetak di jersey printing yang menggunakan teknologi modern dan berkualitas.