Usus buntu menjadi masalah yang cukup serius sehingga harus mendapatkan penanganan yang tepat. Terkadang dokter akan menawarkan tindakan operasi untuk mengatasi masalah usus buntu agar tidak menjadi parah. Menjalankan operasi usus buntu tersebut membuat ada beberapa makanan pantangan yang harus dihindari setelah melangsungkan operasi usus buntu. Ada beberapa makanan yang menjadi pantangan dan harus dihindari agar pemulihan dari pasca operasi bisa berjalan dengan baik. Berikut ini ada beberapa maknana pantangan yang harus dihindari.
Makanan pantangan yang pertama adalah makanan yang mengandung lemak tinggi. Perlu anda ketahui bahwa makanan mengandung lemak tinggi sangat tidak baik untuk sistem pencernaan. Sistem pencernaan akan mengalami kesulitan dalam melakukan pencernaan sehingga setelah melangsungkan operasi usus buntu lebih baik anda menghindari makanan yang mengandung lemak tinggi. Contoh makanan yang mengandung lemak tinggi adalah gorengan, cokelat, susu, daging, keju, kue, dan beberapa contoh makanan lainnya.
Makanan pantangan yang ke dua adalah makanan yang mengandung gas tinggi. Setelah melangsungkan proses operasi usus buntu maka pada umumnya orang akan merasa kembung dan sering mengeluarkan gas. Hal tersebut membuat orang pasca operasi usus buntuk dilarang mengkonsumsi makanan yang mengandung gas tinggi. Makanan mengandung gas tinggi contohnya adalah kacang, kubis, kol, selada, dan juga brokoli.
Makanan pantangan yang ketiga adalah makanan yang mengandung gula tinggi. Makanan yang mengandung kadar gula tinggi mampu membuat seseorang menjadi diare. Makanan yang mengandung tinggi gula harus dihindari bagi orang yang pasca operasi usus buntu. Makanan berkadar gula tinggi misalnya permen, jelly, kue, dan gula.
Makanan pantangan lainnya yang tidak kalah penting untuk dihindari adalah makanan yang berstruktur padat, makanan yang pedas, dan makanan atau minuman yang mengandung alkohol. Itulah beberapa makanan pantangan yang harus dihindari, bagi anda yang tengah menjalani waktu pascar operasi usus buntu maka bisa mengkonsumi makanan yang berstruktur halus, mudah dicerna, dan makanan yang bernutrisi, sehingga pemulihan pasca operasi bisa berjalan dengan lebih sempurna.